Powered By Blogger

LoVe ThEm So MuCh....

LoVe ThEm So MuCh....
LoVe ThEm So MuCh....

Wednesday, August 18, 2010

SOBBING T_T

sedyh rsa hati sbb bnda ni aku xmntak pn trjadi secara tiba2...sedyh yg teramat... Ya Allah hanya pd engkau aku berserah.....berikanlah kepulihan antara hubungn aku ngn dia org yg plg aku cyg dn cinta selepas family aku iaitu ROHANA BINTI OSMAN...aku nk dia d cc ku dn d hati serta d mn2 aku brada...hnya dia penyri hidop ini......aku hnya maukan dia...sbb dialahh cinta sjati ku....knpa cpt benar mu trk knikmatan berwan dr ku YA ALLAH...???tersa berat dn sebak apabila perkataan B***K d lpfazkan dr mulut yg org plg aku cyg..mmbuat kan aku rsa sperti nyawa dtrk dr bdanku kerna tersentak ngn lafaz si dia.......aku lbh rela mati dr bnda ini berlaku....tersa berat atiku mnukar status yg terletak di lmn web social....aku tdak pasti adakah aku nie xgna atau mmg tdk berguna??xtaula...aku msh perlukan dia.....adakah dia tdk perlukan aku....YA ALLAH ENGKAU BKAKKN LA PINTU HATI ROHANA BINTI OSMAN UTK MNERIMA AKU KEMBALI...AMIN......kabulkan la doaku Y ALLAH hnya Engkau yg memperkenankan lah......AMIN....





p/s...i luf u ROHANA..u r my soul....

Tuesday, August 17, 2010

KNAPA JD BEGINI...

knapa jd bgini??knpa??adakan aku xcyg dia atau aku hnya permainkan dia??aku hnya cyg dia seorang dlm idop ini..kerna dia akn jd yg terakhir ku.....knpa dia cba hndak mnduakan aku??knpa??xckup ka ksh cyg dr aku??atau dia hnya nk bls dndam...coz i really luf her in my rest life...juz need her to persuaade me..and it will be like usual.....i like when she persuaade me..i like da way she talk to me nicely politely...but she didnt show that now...y????plish i wabt her to be my last entire of my rest life......u da only one i luf in my rest life ROHANA binti OSMAN.......




Monday, August 16, 2010

9 TOPIK SENSITIF LELAKI....







KEHARMONIAN perhubungan dua orang insan bercinta berlandaskan banyak faktor terutamanya kefahaman yang utuh. Sikap saling bertolak-ansur menjurus kepada perhubungan yang lebih sihat dan kekal lama.

Dalam hubungan pasangan suami isteri mahupun kekasih adalah penting mengenali suka duka dan pantang larang sesama sendiri supaya keintiman dapat diwujudkan secara spontan.

Jikalau golongan wanita mempunyai pantang tersendiri seperti lelaki perlu setia atau, kaum lelaki juga mempunyai topik sensitif sendiri.

Sememangnya lelaki penuh dengan ego tetapi wanita tidak harus mempermainkan ego mereka sehingga menjejaskan hubungan yang indah harmoni. Belajar memaksimumkan keegoan lelaki dalam cara positif untuk lebih memenangi hatinya.

Pesona! minggu ini memaparkan sembilan perkara yang wanita perlu elakkan berbincang bersama pasangan lelaki mereka. Tip-tip yang ringkas dan mudah ini mungkin membantu mengeratkan lagi perjalanan cinta anda.

* Elak menceritakan ada seorang lelaki yang secara diam meminati anda, apatah lagi jika lelaki tersebut adalah bekas kekasih anda.

* Membenci ibunya. Jikalau ada pun menyimpan perasaan kurang senang jangan terlalu vokal meluahkannya. Meskipun si dia yang membuka cerita soal keburukan ibunya. Jangan cuba menokoh tambah sebaliknya bertindak tenang. Jikalau ingin memberi komen utarakan hal-hal yang positif dan neutral sahaja.

* Hal kecurangan yang pernah dilakukan tanpa pengetahuannya. Ini akan menjejaskan kepercayaannya terhadap anda. Jangan sesekali memanjangkan cerita kecurangannya terhadap anda. Tidak mustahil dia akan mengulanginya.

* Semakin usia lelaki bertambah, minat dalam kehidupan seksual mungkin tidak sehebat seperti pada awal perkahwinan dan mungkin juga ada perubahan. Jangan cuba membandingkan hal itu dengan kehebatan pada masa lalu.

* Elak menceritakan kecurangan sahabat anda terhadap suaminya. Dia akan berfikir bahawa anda juga akan bertindak sedemikian kelak dan meragui kesetiaan anda ataupun dia akan cuba mengongkong atas sebab keselamatan hubungan bersama anda.

CINTA boleh dipupuk untuk kekal lebih lama dengan menjauhkan perbalahan-perbalahan yang tidak berbaloi.
* Jangan membuat lelaki lemah semangat terhadap pekerjaannya. Jika satu hari dia mengeluh tentang majikannya yang bermasalah, maka sokong dan bantunya mencari jalan penyelesaian. Jangan terlalu mencampuri permasalahan tersebut. Cukup sekadar mendengar dan memberi pendapat. Lebih baik jangan bagi keputusan sebaliknya berilah dia pilihan.

* Cerai adalah perkataan yang paling harus dihindari walaupun berlaku perselisihan faham yang teruk. Berpisah atau bercerai adalah perkara yang jarang dimain-mainkan lelaki.

* Elak membanding pendapatan apatah lagi jika gaji anda lebih besar. Ini akan menyinggung perasaan si suami dan menjadi punca menimbulkan konflik dalam hubungan yang harmoni.

* Pertemuan bersama teman membuatkan anda membuka hati untuk berkongsi hal-hal persendirian. Elakkan menceritakan hal itu secara teliti kepada pasangan anda kerana lelaki tidak gemar kisah mereka dijaja.

Sunday, August 15, 2010

PERANAN HAWA DALAM PENGUSIRAN ADAM DARI SURGA

Pendapat yang ditanyakan saudara penanya, tentang kaum
wanita -seperti ibu kita Hawa – yang harus bertanggung jawab
atas kesengsaraan hidup manusia, dengan mengatakan bahwa
Hawa yang menjerurnuskan Adam untuk memakan buah terlarang
… dan seterusnya, tidak diragukan lagi adalah pendapat
yang tidak islami.
Sumber pendapat ini ialah Kitabb Taurat dengan segala bagian
dan tambahannya. Ini merupakan pendapat yang diimani oleh
kaum Yahudi dan Nasrani, serta sering menjadi bahan
referensi bagi para pemikir, penyair, dan penulis mereka.
Bahkan tidak sedikit (dan ini sangat disayangkan) penulis
muslim yang bertaklid buta dengan pendapat tersebut.

Namun, bagi orang yang membaca kisah Adam dalam Al-Qur’an
yang ayat-ayatnya (mengenai kisah tersebut) terhimpun dalam
beberapa surat, tidak akan bertaklid buta seperti itu. Ia
akan menangkap secara jelas fakta-fakta seperti berikut ini.
1. Taklif ilahi untuk tidak memakan buah terlarang itu
ditujukan kepada Adam dan Hawa (bukan Adam saja). Allah
berfirman:
“Dan Kami berfirman, ‘Hai Adam, diamilah oleh kamu dan
istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang
banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah
kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk
orang-orang zalim.’” (al-Baqarah: 35)
2. Bahwa yang mendorong keduanya dan menyesatkan keduanya
dengan tipu daya, bujuk rayu, dan sumpah palsu ialah setan,
sebagaimana difirmankan Allah:
“Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dan
dikeluarkan dari keadaan semula …” (al-Baqarah: 36)
Dalam surat lain terdapat keterangan yang rinci mengenai
tipu daya dan bujuk rayu setan:
“Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk
menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup bagi mereka
yaitu auratnya, dan setan berkata, Tuhan kamu tidak
melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu
berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orangyang
kekal (dalam surga).’ Dan dia (setan) bersumpah kepada
keduanya, ‘Sesungguhnya saya termasuk orangyang memberi
nasihat kepada kamu berdua.’ Maka setan membujuk keduanya
(untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya
telah merasakan buah kayu itu, tampaklah bagi keduanya
aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan
daun-daun surga. Kemudian Tuhan rnereka menyeru mereka,
‘Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu
berdua?’ Keduanya berkata, ‘Ya Tuhan kami, kami telah
menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak
mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami
termasuk orang-orangyang merugi.’” (al-A’raf: 20-23)
Dalam surat Thaha diceritakan bahwa Adam a.s. yang pertama
kali diminta pertanggungjawaban tentang pelanggaran itu,
bukan Hawa. Karena itu, peringatan dari Allah tersebut
ditujukan kepada Adam, sebagai prinsip dan secara khusus.
Kekurangan itu dinisbatkan kepada Adam, dan yang
dipersalahkan – karena pelanggaran itu – pun adalah Adam.
Meskipun istrinya bersama-sama dengannya ikut melakukan
pelanggaran, namun petunjuk ayat-ayat itu mengatakan bahwa
peranan Hawa tidak seperti peranan Adam, dan seakan-akan
Hawa makan dan melanggar itu karena mengikuti Adam.
Allah berfirman:
“Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu,
maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati
padanya kemauan yang kuat. Dan (ingatlah) ketika Kami
berkata kepada malaikat, ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’ maka
mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang. Maka kami
berkata, ‘Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh
bagimu dan bagõ istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai
ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan
kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan
didalamnya dan tidak akan telanjang, dan sesungguhnya kamu
tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas
matahari didalamnya. ‘Kemudian setan membisikkan pikiran
jahat kepadanya (Adam) dengan berkata, ‘Hai Adam, maukah
saya tunjukkan kepadamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak
akan binasa?’ Maka keduanya memakan dari buah pohon itu,
lalu tampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah
keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga,
dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesalah ia. Kemudian
Tuhannya memilihnya. Maka dia menerima tobatnya dan
memberinya petunjuk.” (Thaha: 115-122)
3. Al-Qur’an telah menegaskan bahwa Adam diciptakan oleh
Allah untuk suatu tugas yang sudah ditentukan sebelum
diciptakannya. Para malaikat pada waktu itu sangat ingin
mengetahui tugas tersebut, bahkan mereka mengira bahwa
mereka lebih layak mengemban itu daripada Adam. Hal ini
telah disebutkan dalam beberapa ayat surat al-Baqarah yang
disebutkan Allah SWT sebelum menyebutkan ayat-ayat yang
membicarakan bertempat tinggalnya Adam dalam surga dan
memakan buah terlarang.
Firman Allah:
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi.’ Mereka berkata, ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’ Tuhan
befirman, ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.’ Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda)
seluruhnya kemudian mengemukakannya kepada para malaikat
lalu berfirman, ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu
jika kamu memang orang-orang yang benar?’ Mereka menjawab,
‘Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari
apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.’ Allah
berfirman, ‘Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama
benda ini.’ Maka setelah diberitahukannya kepada mereka
nama-nama benda itu, Allah berfirman, ‘Bukankah sudah
Kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia
langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan
apa yang kamu sembunyikan?’” (al-Baqarah: 30-33)
Disebutkan pula dalam hadits sahih bahwa Adam dan Musa a.s.
bertemu di alam gaib. Musa hendak menimpakan kesalahan
kepada Adam berkenaan dengan beban yang ditanggung manusia
karena kesalahan Adam yang memakan buah terlarang itu
(lantas dikeluarkan dari surga dan diturunkan ke bumi
sehingga menanggung beban kehidupan seperti yang mereka
alami; penj.) . Kemudian Adam membantah Musa dan mematahkan
argumentasinya dengan mengatakan bahwa apa yang terjadi itu
sudah merupakan ketentuan ilahi sebelum ia diciptakan, untuk
memakmurkan bumi, dan bahwa Musa juga mendapati ketentuan
ini tercantum dalam Taurat.
Hadits ini memberikan dua pengertian kepada kita. Pertama,
bahwa Musa menghadapkan celaan itu kepada Adam, bukan kepada
Hawa. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang disebutkan dalam
Taurat (sekarang) bahwa Hawa yang merayu Adam untuk memakan
buah terlarang itu tidak benar. Itu adalah perubahan yang
dimasukkan orang ke dalam Taurat.
Kedua, bahwa diturunkannya Adam dan anak cucunya ke bumi
sudah merupakan ketentuan ilahi dalam takdir-Nya yang luhur
dan telah ditulis oleh kalam ilahi dalam Ummul Kitab (Lauh
al-Mahfuzh), untuk melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
melalui risalah-Nya di atas planet ini, sebagaimana yang
dikehendaki Allah, sedangkan apa yang dikehendaki Allah
pasti terjadi.
4. Bahwa surga (jannah), tempat Adam diperintahkan untuk
berdiam di dalamnya dan memakan buah-buahannya, kecuali satu
pohon, dan disuruh hengkang dari sana karena melanggar
larangan (memakan buah tersebut), tidak dapat dipastikan
bahwa surga tersebut adalah surga yang disediakan Allah
untuk orang-orang muttaqin di akhirat kelak. Surga yang
dimaksud belum tentu surga yang di dalamnya Allah
menciptakan sesuatu (kenikmatan-kenikmatan) yang belum
pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dan
tidak seperti yang terlintas dalam hati manusia.
Para ulama berbeda pendapat mengenai “surga” Adam ini,
apakah merupakan surga yang dijanjikan kepada orang-orang
mukmin sebagai pahala mereka, ataukah sebuah “jannah”
(taman/kebun) dari kebun-kebun dunia, seperti firman Allah:
“Sesungguhnya Kami telah menguji mereka (musyrikin Mekah)
sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun
(jannah), ketika mereka bersumpah bahwa mereka
sungguh-sungguh akan memetik (hasil)-nya di pagi hari.”
(al-Qalam: 17)
Dalam surat lain Allah berfirman:
“Dan berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang
laki-laki. Kami jadikan bagi seorang diantara keduanya (yang
kafir) dua buah kebun (jannatain) anggur dan Kami kelilingi
kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan diantara kedua
kebun itu Kami buatkan ladang. Kedua buah kebun itu
menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya
sedikit pun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua
kebun itu.” (al-Kahfi: 32-33)
Ibnul Qayyim menyebutkan kedua pendapat tersebut dengan
dalil-dalilnya masing-masing dalam kitabnya Miftahu Daaris
Sa’adah.